TIPS & Panduan memilih kekentalan/SAE Oli Mesin!!!


Salah satu fungsi utama oli mesin adalah untuk mengurangi keausan yang
disebabkan adanya gesekan atau friksi antar dua komponen mesin yang bergerak
atau bergesekan satu sama lain. Makin kecil koefisien gesek suatu oli mesin,
maka pelumasan semakin baik dan keausan semakin kecil.
Kekentalan suatu oli mesin merupakan sifat fisik oli yg cukup penting. Namun
terkadang masih banyak Otomania salah mengartikan kekentalan/SAE suatu oli
mesin . Bahkan tdk jarang mitosnya lebih menonjol ketimbang faktanya.
Disini Saya mencoba Sharing tentang ilmu kekentalan oli ini dari hasil uji
yg dilakukan di Lab. Lemigas terjadap berbagai merk dan SAE oli yg beredar di
pasaran. Mudah2 hal ini menjadi pencerahan bagi Kita semua dan tidak keliru
lagi memaknai kode SAE/kekentalan suatu oli mesin. Aminn..



Hal2 yg perlu difahami ttg kekentalan/SAE oli mesin:
- Kekentalan/SAE suatu oli mesin bukanlah ukuran mutu suatu oli. SAE
hanyalah sebagai pembeda atau kelas2 suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat
kekentalannya .
- SAE rendah (encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik
dibandingkan yg kental.
- Makna sesungguhnya dari kode SAE bukanlah sekedar encer atau
kental, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tsb. beradaptasi pada suhu
rendah dan tinggi.

Mis: Kode SAE 20W50 misalnya, makna dibalik kode ini sebenarnya, suatu oli yg
memiliki kemampuan (telah lulus uji) distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa
dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C . dan memiliki minimum keketalan
tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS).

Untuk SAE 10W40 , lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dg Huruf W
semakin dingin suhu ujinya, dst.
- Oli yg paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan
5w30. Apapun jenis mobilnya. Disini faktor pertimbangnnya murni kondisi/suhu di
negara tsb. Kalau memakai oli mis.20w50 , kendala utamanya adalah jenis oli
tsb. bisa membeku pada kondisi dingin/salju di negara tsb.

Utk Di Indonesia, sejatinya, menurut lembaga API berapapun kode SAE
bisa dipakai tanpa mesti khawatir bermasalah dimesin.. Dan lebih utama adalah SAE 20w50,10w40. Namun utk ”performa/kinerja” mesin2 modern , oli2 lebih encer menjadi layak dpertimbangkan.

Pada umumnya oli kental + aditif friksi dan anti aus yg bagus lebih
memiliki sifat perlindungan yg lebih baik pd mesin dibandingkan yg encer.
Kalau Cuma kental aja tpi aditif nya jelek ga berpengruh. Oli encer lebih
mendukung pada performa dan irit bensin, namun kekurangannya relatif kurang
baik pada perlindungan mesin. Dan cenderung memperpendek usia mesin.

Kekentalan/SAE bukanlah satu2nya hal yg mendukung kinerja dan perawatan mesin. Kandungan aditif pada oli lbih menentukan baik tidaknya perawatan mesin.

Dari hasil pengujian alat SRV (Swingung, Reibung, Verschelis), suatu alat uji yg digunakan utk menguji kemampuan oli mesin dalam melindungi komponen mesin dan uji gaya friksi (gesek) dan mengacu pada sifat pelumasan batas (pelumasan pada saat kritis-mis. Saat starter sampai kondisi optimal mesin), di Puslitbangtek Lemigas, div. Aplikasi, menunjukkan bhw gaya friksi (gesekan) dan aus nya mesin lebih ditentukan faktor keberadaan aditif dibandingkan faktor kekentalan oli mesin itu sendiri.
Alat ini, merupakan model simulasi pelumasan mesin menggunakan bola uji baja yg dilumuri oli mesin, ditekan dg gaya tertentu, serta digesekan pada sebidang plat datar, pada suhu tertentu selama 2 jam . Hasil aus mesin langsung ditansfer/direkam ke komputer utk dihit. Diameter keausan bola uji dari berbagai tingkat SAE dan merk.

http://www.mail-archive.com/mxrider@yahoogroups.com/msg08728.html



Tidak ada komentar: